Penulis: Mutiara Widianti Fizia | Editor: Dhiya Amalia
BEKASI - Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas di lampu merah Prima Harapan Regency, Bekasi Utara, Ali muncul sebagai sosok yang penuh semangat menjalani profesinya sebagai badut penghibur sejak tahun 2010. Dengan kostum badut yang dibelinya dari hasil jerih payah sendiri, Ali setia menghibur para pengendara yang berhenti di lampu merah setiap harinya.
Setiap pagi sekitar pukul 10, Ali mulai mempersiapkan kostum badutnya dan menuju lampu merah Prima Harapan Regency untuk menghibur para pengendara yang berhenti. Setiap lampu merah menyala, ia bangkit dari duduknya untuk menyapa para pengendara dengan melambaikan tangan dan membungkukkan badannya. Meski terik matahari menghantam, Ali tak pernah lelah memberikan senyuman dan sapaan hangat, memastikan bahwa setiap pengendara yang berhenti merasa dihibur.
Setelah melakukan pekerjaanya sebagai badut penghibur hingga menjelang magrib, Ali langsung melanjutkan pekerjaan sebagai tukang bengkel. Ali harus melakukan kedua pekerjaan ini demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Meskipun melelahkan, Ali tetap bersyukur dengan pekerjaannya.
Selama menjadi badut penghibur, tidak jarang Ali mendapat sambutan hangat dari anak-anak yang melintas dan memberikan uang kepadanya. Dalam sehari, Ali bisa mendapatkan Rp120.000 hingga Rp180.000. Pendapatan ini sangat membantu Ali untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Namun, tidak hanya untuk dirinya sendiri, Ali juga sering membagikan sebagian pendapatannya kepada anak yatim piatu.
“kalau pendapatan saya dalam sehari tergantung sih, bisa dapat Rp120.000, bisa Rp150.000, kadang juga saya dapat Rp180.000, itu juga kadang saya berikan ke anak yatim sebagian.” Ungkap Ali.
Namun, selama menjadi badut penghibur, Ali juga pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Saat melakukan pekerjaannya sebagai badut, uang yang didapatkan Ali saat menjadi badut pernah hampir dicuri oleh orang. “Pas saya lagi kerja, uang saya pernah hampir diambil sama orang, untungnya saya langsung sadar waktu itu, jadi dia ga bisa ambil.” Ujar Ali.
Kejadian itu tidak membuat Ali berhenti untuk menjadi badut penghibur. Ali tetap menikmati profesinya sebagai badut penghibur dikarenakan Ali senang orang orang dapat terhibur karenanya. Bagi Ali, pekerjaan badut hiburan bukan hanya sekedar pekerjaan, melainkan juga cara untuk menghibur banyak orang.
“Kalo ada anak kecil sama keluarganya ngasih saya uang, saya ga langsung nerima terus pergi gitu aja, tapi saya lanjut menghibur mereka karena memang itu fungsi badut penghibur.” Ungkap Ali.
Ali menunjukkan bahwa meskipun dia harus mengenakan kostum tebal di cuaca panas, jam istirahat yang sedikit dan adanya resiko uang dicuri, Ali tetap senang dengan pekerjaanya sebagai badut penghibur di lampu merah. Melalui kisahnya, Ali mengajarkan kepada kita semua tentang arti kegigihan, pengabdian, dan kebaikan hati. Kisahnya bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membawa kebahagiaan dalam kehidupan orang lain dengan cara yang sederhana namun bermakna.
Komentar
Posting Komentar