Langsung ke konten utama

Kisah Inspiratif Ali : Sosok di Balik Topeng Badut

DUABULETIN.com, Kamis 13 Juni 2024 | 17.00 WIB

Ali Saat Sedang Menjadi Badut Penghibur (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Penulis: Mutiara Widianti Fizia | Editor: Dhiya Amalia


BEKASI - Di tengah hiruk-pikuk lalu lintas di lampu merah Prima Harapan Regency, Bekasi Utara, Ali muncul sebagai sosok yang penuh semangat menjalani profesinya sebagai badut penghibur sejak tahun 2010. Dengan kostum badut yang dibelinya dari hasil jerih payah sendiri, Ali setia menghibur para pengendara yang berhenti di lampu merah setiap harinya.


Setiap pagi sekitar pukul 10, Ali mulai mempersiapkan kostum badutnya dan menuju lampu merah Prima Harapan Regency untuk menghibur para pengendara yang berhenti. Setiap lampu merah menyala, ia bangkit dari duduknya untuk menyapa para pengendara dengan melambaikan tangan dan membungkukkan badannya. Meski terik matahari menghantam, Ali tak pernah lelah memberikan senyuman dan sapaan hangat, memastikan bahwa setiap pengendara yang berhenti merasa dihibur.


Setelah melakukan pekerjaanya sebagai badut penghibur hingga menjelang magrib, Ali langsung melanjutkan pekerjaan sebagai tukang bengkel. Ali harus melakukan kedua pekerjaan ini demi menghidupi dirinya dan keluarganya. Meskipun melelahkan, Ali tetap bersyukur dengan pekerjaannya.


Selama menjadi badut penghibur, tidak jarang Ali mendapat sambutan hangat dari anak-anak yang melintas dan memberikan uang kepadanya. Dalam sehari, Ali bisa mendapatkan Rp120.000 hingga Rp180.000. Pendapatan ini sangat membantu Ali untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Namun, tidak hanya untuk dirinya sendiri, Ali juga sering membagikan sebagian pendapatannya kepada anak yatim piatu. 


“kalau pendapatan saya dalam sehari tergantung sih, bisa dapat Rp120.000, bisa Rp150.000, kadang juga saya dapat Rp180.000, itu juga kadang saya berikan ke anak yatim sebagian.” Ungkap Ali.


Namun, selama menjadi badut penghibur, Ali juga pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Saat melakukan pekerjaannya sebagai badut, uang yang didapatkan Ali saat menjadi badut pernah hampir dicuri  oleh orang. “Pas saya lagi kerja, uang saya pernah hampir diambil sama orang, untungnya saya langsung sadar waktu itu, jadi dia ga bisa ambil.” Ujar Ali.


Kejadian itu tidak membuat Ali berhenti untuk menjadi badut penghibur. Ali tetap menikmati profesinya sebagai badut penghibur dikarenakan Ali senang orang orang dapat terhibur karenanya. Bagi Ali, pekerjaan badut hiburan bukan hanya sekedar pekerjaan, melainkan juga cara untuk menghibur banyak orang. 


“Kalo ada anak kecil sama keluarganya ngasih saya uang, saya ga langsung nerima terus pergi gitu aja, tapi saya lanjut menghibur mereka karena memang itu fungsi badut penghibur.” Ungkap Ali.


Ali menunjukkan bahwa meskipun dia harus mengenakan kostum tebal di cuaca panas, jam istirahat yang sedikit dan adanya resiko uang dicuri, Ali tetap senang dengan pekerjaanya sebagai badut penghibur di lampu merah. Melalui kisahnya, Ali mengajarkan kepada kita semua tentang arti kegigihan, pengabdian, dan kebaikan hati. Kisahnya bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membawa kebahagiaan dalam kehidupan orang lain dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Komentar

Aksi Boikot Produk Israel Hingga Hate Comment: Kurangnya Edukasi Masyarakat Sebagai Akar Masalah

Kontroversi Masyarakat Terhadap Aksi Boikot Produk Israel

DUABULETIN.com, Senin 10 Juni 2024 | 10.00 WIB. (Sumber: bbc.com ) Penulis: Putri Eka Lestari | Editor: Dhiya Amalia Serangan pasukan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, masih terus berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Jumlah korban jiwa di sana pun masih terus bertambah. Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), dikutip dari Katadata.co.id , selama 7 Oktober 2023-7 Maret 2024, warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel sudah mencapai 30.800 jiwa, dan korban luka 72.298 orang. Lebih buruknya, hampir sebagian besar dari total korban tersebut adalah anak-anak. Konflik Palestina-Israel kini bukan sekadar pertikaian, melainkan telah berubah menjadi tragedi kemanusiaan yang paling kelam sepanjang 2024. Merespon tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan aksi bela Palestina. Aksi ini dilakukan dengan ajakan boikot apapun produk Israel, Amerika Serikat dan yang tera...

Menjelang Idul Adha, Harga Bahan Pangan Mengalami Kenaikan

  DUABULETIN.com, Senin 10 Juni 2024 | 23.30 WIB Rizki Pedagang Pasar Baru Saat Diwawancara (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Penulis: Anung Prasetyo | Editor: Putri Eka Lestari BEKASI – Kenaikan harga terjadi pada komoditas sayuran seperti cabai dan timun di Pasar Baru, Kota Bekasi. Kenaikan harga bahan pangan tersebut telah berlangsung selama 3 hari, terhitung dari hari Jum’at (7/6) hingga Senin (10/6). Cabai mengalami kenaikan harga sebesar 10%, hal ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Rizki yang merupakan salah satu pedagang bahan pangan di Pasar Baru, Bekasi. Dikutip dari pernyataan Rizki saat wawancara, “Mau lebaran seperti ini bahan pangan naik semua bang, apalagi cabai. Cabai keriting itu awalnya Rp40.000/kg, sekarang naik jadi Rp50.000/kg. Terus Cabai Merah naik juga bang, yang awal harganya Rp50.000/kg, sekarang naik jadi Rp60.000/kg” Ujar Rizki, Senin (10/6). Selain cabai, sayuran seperti timun juga mengalami kenaikan. Timun yang semula harganya Rp8.000/kg naik menjadi Rp15.0...

Keluhkan Akses Sempit, Begini Tanggapan Pihak KAI

DUABULETIN.com, Jum’at  7 Juni 2024 | 18.30 WIB Kondisi Pintu Kecil Akses Keluar-Masuk Stasiun Bekasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Penulis: Syafni Nur Sabrina Soap | Editor: Putri Eka Lestari BEKASI - Para penumpang KRL terlihat mengalami kesulitan pada saat melewati pintu masuk utara Stasiun Bekasi, Jum’at (7/6). Keluhan para penumpang KRL mengenai pintu keluar-masuk yang sempit disertai dengan banyaknya angkot yang parkir menghalangi jalan menjadi perbincangan di platform media sosial X. Akses keluar-masuk bagi pejalan kaki di Stasiun merupakan salah satu hal yang paling penting diperhatikan oleh pengelola. Akses ini adalah titik utama bagi pengguna KRL sehingga harus dibuat nyaman dan aman. Namun, akses masuk bagi pejalan di Stasiun Bekasi membuat pengguna KRL harus mengeluh dikarenakan akses yang sempit untuk jalur dua arah dan terdapat angkot yang parkir menutupi akses pintu keluar-masuk Stasiun. Keluhan tersebut terlihat disampaikan melalui platform media sosial X. “Sej...