Penulis: Syafni Nur Sabrina Soap | Editor: Putri Eka Lestari
BEKASI - Para penumpang KRL terlihat mengalami kesulitan pada saat melewati pintu masuk utara Stasiun Bekasi, Jum’at (7/6). Keluhan para penumpang KRL mengenai pintu keluar-masuk yang sempit disertai dengan banyaknya angkot yang parkir menghalangi jalan menjadi perbincangan di platform media sosial X.
Akses keluar-masuk bagi pejalan kaki di Stasiun merupakan salah satu hal yang paling penting diperhatikan oleh pengelola. Akses ini adalah titik utama bagi pengguna KRL sehingga harus dibuat nyaman dan aman. Namun, akses masuk bagi pejalan di Stasiun Bekasi membuat pengguna KRL harus mengeluh dikarenakan akses yang sempit untuk jalur dua arah dan terdapat angkot yang parkir menutupi akses pintu keluar-masuk Stasiun. Keluhan tersebut terlihat disampaikan melalui platform media sosial X.
“Sejumlah pengguna KRL @commuterline menggunakan celah di pintu utara Stasiun Bekasi untuk keluar masuk stasiun. Celah ini berada di dekat akses Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian DJKA. Namun celah ini sangat kecil sehingga sulit digunakan untuk dua orang yang berpapasan.” Tulis pengguna akun X @jalur5_
(Sumber foto: Twitter/X-@jalur5_)
Keluhan masyarakat tentang terhalangnya akses jalan kecil oleh angkot dan risiko terkena palang parkir jika melewati akses utama juga sering disuarakan melalui platform media sosial X.
“Ini pintu akses, udah kecil, sering terhalang angkot yg ngetem, lewat pintu kluar utama resiko buka tutup palang parkir, lewat pintu kluar samping yg baru jg jarang dibuka krna angkot pd ngetem sepanjang jalan akses ke balai pelatihan.” Cuitan akun @cpamungkas.
Menanggapi hal tersebut, pihak Kereta Api Indonesia membalas cuitan tersebut dengan meminta maaf dan mengatakan kalau sedang dilakukan perbaikan tiang. Para pejalan kaki bisa memilih jalan alternatif lain yang tersedia di sebelah pos parkir Reska Pintu Utara.
“Selamat siang. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saat ini sedang dilakukan perbaikan tiang pembatas kendaraan pada salah satu akses di pintu utara Stasiun Bekasi. Sebagai alternatif bagi pelanggan silakan dapat masuk/keluar Stasiun Bekasi melalui akses pejalan kaki yang tersedia di sebelah pos parkir Reska pintu utara. Terima kasih.” Respon dari akun X @CommuterLine.
Selain sempit, ada pula yang beranggapan bahwa akses keluar-masuk bagi pejalan gelap dan terdapat genangan air. Angkot yang menghalangi jalan menyebabkan kemacetan sehingga semakin mempersulit akses bagi pejalan kaki. Lia selaku pengguna layanan KRL berharap dipasangkan lampu sebagai penerangan.
“Iya jalanannya sempit banget, udah gitu gelap becek lagi, terus juga angkot ngalangin jalan bikin macet. Kalo bisa sih dipasang lampu biar gak gelap lagi, soalnya kan bahaya juga ya kalo gelap gitu.” Tutur Lia selaku pengguna KRL, Jum’at (7/6).
Kondisi Akses Pintu Masuk yang Terhalang oleh Angkot Ngetem (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Petugas keamanan Stasiun Bekasi mengungkapkan memang banyak sekali keluhan terhadap akses keluar-masuk stasiun. Pintu samping sebelah Utara rencananya akan dipergunakan untuk akses keluar-masuk motor. Pintu tersebut baru akan dibuka setelah diresmikan oleh pusat KAI (Kereta Api Indonesia).
“Keluhan memang banyak banget, menurut saya juga kurang etis sebenarnya, tapi mau gimana lagi ya, udah terbiasa lewat situ. Pintu samping itu juga nantinya buat keluar-masuk motor tapi belum diresmikan dari pusat.” Ujar petugas keamanan Stasiun Bekasi.
Masyarakat berharap akses pejalan kaki bisa diperluas agar tidak lagi menyulitkan pengguna KRL. Dengan memperluas akses keluar-masuk, pengguna KRL akan merasa lebih nyaman menggunakan layanan transportasi umum. (SNSS)
Komentar
Posting Komentar